Syarat dan Prosedur Mendapatkan Kredit Bank
Persyaratan
mengajukan pinjaman di bank tidaklah serumit yang diperkirakan orang.
Bahkan syaratnya sebetulnya cukup mudah. Namun tentunya, ada lebih
banyak data yang harus dilengkapi daripada kalau Anda membuka tabungan. Hal ini
wajar saja. Jangankan bank. Anda sendiripun tentunya akan berhati-hati dan
tidak mau meminjamkan uang begitu saja kepada sembarang orang jika tidak yakin
bahwa uang Anda akan kembali. Lain halnya kalau Anda memberikannya sebagai
sumbangan atau hadiah.
Nah,
untuk menilai apakah si calon debitur layak diberikan kredit, maka bank harus
mendapatkan informasi yang benar dan akurat, seperti karakter si debitur, dana
yang dimilikinya saat ini, pengaruh kondisi ekonomi saat ini terhadap
penghasilan debitur, jaminan yang diajukan, dan masih banyak lagi. Kurang lebih
sama seperti Anda, bank pun dalam menerima proposal pengajuan kredit yang masuk
melaksanakan prinsip kehatian-hatian dalam meminjamkan uangnya. Hal ini memang
disyaratkan oleh undang-undang yang mengatur mengenai perbankan di Indonesia,
bahkan di seluruh dunia. Ingatlah bahwa dari setiap sen yang disalurkan lagi ke
masyarakat oleh bank adalah milik masyarakat juga. Untuk tiap dana nasabah yang
disimpan di bank, bank berjanji akan mengembalikannya kepada nasabah setiap
saat berikut bunganya. Karena itu bank selalu melakukan berbagai macam analisa
kredit untuk menilai kelayakan kredit yang akan diberikan kepada calon
nasabahnya. Siapa pun dapat mengajukan kredit ke bank asalkan memenuhi
syarat.
Diantara
produk kredit bank adalah kredit konstruksi, yang dalam istilah Bank Tabungan
Negara (BTN) KYG. Bagaimana prosedur untuk mendapatkan kredit
bank tersebut? Ikuti langkah-langkah berikut :
A.
Mengisi
Formulir Kredit
B.
Melengkapi
Persyaratan
Selain melengkapi persyaratan standart yang antara lain :
- Kopi identitas diri dari para pengurus perusahaan (direktur & komisaris)
- Kopi NPWP (Nomor Pokok wajib pajak)
- Kopi SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan )
- Kopi Akte Pendirian Perusahaan dari Notaris
- Kopi TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
- Kopi rekening koran/giro atau buku tabungan di bank manapun selama 6 s/d 3 bulan terakhir.
Anda
juga harus melengkapi :
· Data Historis
Perusahaan
Data ini adalah data yang dicapai pada
waktu lampau, antara lain :
ü Perkembangan
finansial (neraca laba rugi)
ü
Jenis,
jumlah dan penggunaan kredit dan baki debet (bagi yang pernah menggunakan
kredit)
ü Administrasi dan
laporan-laporan
ü Konsistensi dengan
syarat kredit
ü Sumber dan penggunaan
dana
ü
Arus
kas (cashflow) data penerimaan dan pengeluaran kas dilengkapi faktor-faktor
yang mempengaruhinya
ü Pembelian, produksi
dan penjualan
ü Sumberdaya /
resources (manusia, modal dan material)
· Data Proyeksi (Future
Performance)
Data ini merupakan
data mengenai rencana yang akan direalisir oleh nasabah, terutama yang
berkaitan dengan kredit, antara lain :
ü Kapasitas usaha,
pembelian dan produksi
ü Data penjualan
ü Biaya proyek dan
rencana pembiayaan
ü Proyeksi kas
(anggaran penerimaan dan pengeluaran) dari kredit
ü Proyeksi neraca dan
rugi laba
· Data Jaminan
Data jaminan adalah
catatan dan penguasaan dokumen atau jaminan fisik yang ada kaitannya dengan
kredit yang diminta, antara lain meliputi daftar jaminan, jenis, lokasi,
pemilikan, pasar, nilai yuridis dan nilai ekonomis serta cara pengikatan.
C.
Menyerahkan
Data-Data Tersebut ke Bank.
D.
Konfirmasi
Dokumen
E.
Analisa
Kelayakan Kredit
Analisa
kelayakan pemberian kredit kepada calon debitur dilakukan oleh petugas bank
dengan mengacu kepada 5 C :
· Character atau watak calon
debitur.
Petugas
bank akan menganalisa sifat-sifat positif calon debitur (perusahaan atau
perorangan) yang tercermin dalam kemauan (willingness) dan
bertanggungjawab atas kewajibannya. Sifat-sifat tersebut adalah integrasi
antara keterbukaan, kejujuran, kemauan keras, rasa tanggungjawab, bermoral
baik, tekun, tidak berjudi, hemat (efisien), sabar, konsultatif dsb.
· Capacity atau kemampuan.
Petugas
bank akan menganalisa kemampuan manajerial dalam mengkombinasikan faktor-faktor
sumberdaya, memproduksi barang/jasa yang dibutuhkan masyarakat, dan menghasilka
pendapatan. Hal ini mencakup kemampuan calon debitur untuk
mengkalkulasi/menghitung penghasilan sebagai gambaran kemampuannya untuk
melunasi kredit.
· Capital atau modal
Analisa
modal ini adalah untuk menggambarkan struktur kapital. Dengan demikian pihak
bank dapat melihat besar/kecil rasa tanggungjawab calon debitur (risiko). Modal
terdiri dari modal saham, pinjaman bank dan pinjaman pihak ketiga lainnya. Hal
ini dilihat dari neraca dan bukti-bukti akuntansi lainnya.
· Collateral atau jaminan
Hal
ini untuk meyakinkan pihak bank atas kesanggupan calon debitur dalam melunasi
kreditnya. Jaminan dapat berupa jaminan pokok yaitu jaminan yang dibiayai
dengan kredit dan jaminan tambahan selain dari jaminan pokok.
· Condition atau kondisi
Yaitu
analisa terhadap suatu keadaan/kondisi yang dapat diantisipasi dampaknya atas
jalannya kegiatan usaha debitur, oleh sebab-sebab perkembangan ekonomi moneter,
keuangan/perbankan dari berbagai kebijaksanan nasional dan internasional.
F.
Analisa
Finansial Usaha
Analisa
keuangan yang dilakukan meliputi rasio-rasio keuangan yaitu :
· Liqudity ratio, digunakan untuk
mengukur tingkat likuiditas perusahaan.
Analisa
ini mencakup antara lain :
ü Current ratio, yaitu aktiva lancar
dibagi dengan pasiva lancar. Rasio ini menggambarkan kemampuan untuk membayar
hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar (rata-rata 2,50 kali).
· Leverage ratio, rasio untuk
mengukur seberapa jauh aktiva yang dibiayai dari hutang. Ini mencakup :
ü Debt ratio, yaitu total hutang
dibagi dengan total aset, atau berapa modal sendiri dibanding dengan hutang
(rata-rata 33%)
ü Debt to equity, yaitu total hutang
dibanding dengan seluruh ekuitas.
ü Times interest earned, yaitu profit
before taxes ditambah interest charges dibanding dengan interest
charges. Rasio ini menggambarkan besarnya keuntungan untuk menjamin
pembayaran bunga utang (rata-rata 8,00 kali)
· Activity ratio, rasio untuk
mengukur seberapa jauh efektivitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber
keuangan. Hal ini mencakup :
ü ITO (Inventory
Turn Over), yaitu sales dibanding dengan inventory.
ü A.C.P, yaitu
recelveable dibanding dengan sales.
ü Total asset turn over, yaitu sales dibandingkan
dengan total asset.
ü Working capital turn
over,
yaitu sales dibandingkan dengan current assets dikurangi dengan
current liabilities.
· Profitability ratio, rasio untuk
menunjukkan hasil akhir yang dicapai manajemen dari setiap kebijakan dan
keputusannya. Hal ini mencakup :
ü Profit margin ratio, yaitu profit
aftertaxes dibanding sales.
ü Return of assets, yaitu nett
profit aftertaxes dibanding dengan dibanding equity.
G.
Persetujuan
Kredit.
Setelah menjalani proses diatas, anda tinggal menunggu persetujuan dari pihak
bank atas pengajuan kredit anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Beri Komentar Anda